Skip to main content

Featured

Uniknya Rumah Bolon khas Suku Batak-Kenichapedia

Sumatera Utara punya segudang keunikan yang ada didalamnya, dari masyarakatnya, budayanya, makanannya pariwisatanya dan tak kalah unik dari   bangunan-bangunan rumahnya. Jika kalian mengunjungi tanah batak, kalian pasti akan sering menjumpai rumah unik yang satu ini, yah Rumah Bolon. Ternyata rumah ini juga punya sejarahnya, dan hingga kini masih banyak kita jumpain rumah Bolon, bahkan sebagian sudah menjadi Museum dan dijadikan Warisan Budaya asli Batak. Pada zaman dahulu kala, rumah Bolon adalah tempat tinggal dari 13 raja yang tinggal di Sumatera Utara. 13 Raja tersebut adalah Raja Ranjiman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung, dan Raja Mogam. Ada beberapa jenis rumah bolon dalam masyarakat Batak yaitu, rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak, dan Rumah bolon Angkola. Setiap rum

5 Keistimewaan Rumah Peninggalan Tjong A Fie, yuk wisata Sejarah! -Kenichapedia


Wisata Sejarah di Rumah Peninggalan Tjong A Fie

Banyak tempat wisata sejarah di kota Medan dari bangunan peninggalan Kolonial belanda, kerajaan melayu bahkan sejarah saudagar kaya Asal Tiongkok yang menetap di Medan. Nah kali ini kita akan mengulik wisata sejarah dari rumah peninggalan Tjong A Fie.

Rumah Tjong A Fie sudah lama menjadi landmark alias lokasi terkenal di Medan. Selain arsitekturnya yang terlihat mewah, rumah berukuran besar ini juga melambangkan keberagaman masyarakat Medan yang sudah muncul sejak tahun 1800an. Lalu seperti apakah keistimewaan dari rumah kuno yang konon banyak kisah misteri ini? Berikut penjelasannya.

1.      Rumah Peninggalan Saudagar Kaya Asal Tiongkok
Pada Tahun 1860 lahirlah seorang saudagar kaya asal Tiongkok bernama Tjong A Fie dikisahkan punya kedekatan dengan sejumlah tokoh dan pejabat penting di Medan. Rumah ini sudah terbilang sangat mewah pada zamannya. Rumah yang terdiri dari dua lantai dengan nuansa arsitektur kuno yang sangat kental. Meski sudah berusia dari 100 tahun, pengelola masih merawat bangunan ini hingga bisa tetap kelihatan megah dan berdiri kokoh. Semasa hidupnya Tjong A Fie juga menjalankan bisnis di sektor kelapa sawit, pabrik gula, perbankan,dan perusahaan kereta Api.
Wisata Sejarah di Rumah Peninggalan Tjong A Fie   Banyak tempat wisata sejarah di kota Medan dari bangunan peninggalan Kolonial belanda, kerajaan melayu bahkan sejarah saudagar kaya Asal Tiongkok yang menetap di Medan. Nah kali ini kita akan mengulik wisata sejarah dari rumah peninggalan Tjong A Fie.  Rumah Tjong A Fie sudah lama menjadi landmark alias lokasi terkenal di Medan. Selain arsitekturnya yang terlihat mewah, rumah berukuran besar ini juga melambangkan keberagaman masyarakat Medan yang sudah muncul sejak tahun 1800an. Lalu seperti apakah keistimewaan dari rumah kuno yang konon banyak kisah misteri ini? Berikut penjelasannya. 1. Rumah Peninggalan Saudagar Kaya Asal Tiongkok Pada Tahun 1860 lahirlah seorang saudagar kaya asal Tiongkok bernama Tjong A Fie dikisahkan punya kedekatan dengan sejumlah tokoh dan pejabat penting di Medan. Rumah ini sudah terbilang sangat mewah pada zamannya. Rumah yang terdiri dari dua lantai dengan nuansa arsitektur kuno yang sangat kental. Meski sudah berusia dari 100 tahun, pengelola masih merawat bangunan ini hingga bisa tetap kelihatan megah dan berdiri kokoh. Semasa hidupnya Tjong A Fie juga menjalankan bisnis di sektor kelapa sawit, pabrik gula, perbankan,dan perusahaan kereta Api. 2. Simbol Keberagaman Budaya di Kota Medan Rumah Peninggalan Tjong A Fie sudah dianggap sebagai salah satu cagar budaya nasional yang ada di Medan. Luasnya juga cukup besas yakni 6000 meter persegi.  Tjong A Fie sendiri merupakan pria asli Tiongkok, hingga tak mengherankan jika sebagian besar rumahnya dipenuhi dengan corak budaya negeri Tirai Bambu. Namun ternyata di rumah ini juga terdapat ornamen dengan sentuhan Eropa dan Melayu di beberapa sisi yang menunjukan keberagaman budaya. 3. Suasana Rumah yang memiliki aura misteruis nan eksotis Meskipun sudah dibuka untuk umum, aura misterius dari Rumah Tjong A Fie masih terasa amat kental. Tak mengherankan, mengingat rumah kuno ini sudah berusia 100 tahun lebih. Namun demikian justru kesan eksotis itulah yang membuat lokasi ini menarik utuk dikunjungi.   4. Biaya Masuk Tjong A Fie Mansion Untuk masuk kedalam Rumah Tjong A Fie pengunjung harus membayar tiket dengan harga 35 ribu rupiah untuk wisatawan umum. Sementara bagi pengunjung yang masih pelajar hanya dikenakan 20 ribu rupiah saja.  Rumah Tjong A Fie baru mulai dibuka sebagai tempat wisata heritage sejak 2009 lalu. Pengelolanya sendiri masih keturunan dari Tjong A Fie.  5. Tonggak penting Sejarah Kota Medan Tjong A Fie merupakan salah satu perantau yang ikut memainkan peran penting dalam perkembangan kota medan. Konon ia punya peran besar dalam membantu berdirinya sejumlah gereja, kuil, dan masjid yang ada di ibu kota Sumatera Utara, bahkan hingga ke Tapanuli. Tjong A Fie dikenal akan kedermawaannya, beliau mendirikan Masjid Lama Gang Bengkok Kesawan(1884), Vihara Kwan Im Labuhan(1879), jembatan kebajikan (Titi Beliani 1917), RS. Kusta di Pulau Sicanang, Menara Lonceng di Gedung Balai Kota, dsb. Beliau wafat di Medan 4 februari 1921 dan dimakamkan di Pulo Brayan.  Nah, begitulah wisata sejarah dari Rumah peninggalan Tjong A Fie, jika kamu tertarik mengunjunginya tempat ini terletak di Jl. Ahmad Yani No. 105 tak jauh dari pusat Kota Medan.

2.      Simbol Keberagaman Budaya di Kota Medan
Rumah Peninggalan Tjong A Fie sudah dianggap sebagai salah satu cagar budaya nasional yang ada di Medan. Luasnya juga cukup besas yakni 6000 meter persegi.  Tjong A Fie sendiri merupakan pria asli Tiongkok, hingga tak mengherankan jika sebagian besar rumahnya dipenuhi dengan corak budaya negeri Tirai Bambu. Namun ternyata di rumah ini juga terdapat ornamen dengan sentuhan Eropa dan Melayu di beberapa sisi yang menunjukan keberagaman budaya.

3.      Suasana Rumah yang memiliki aura misteruis nan eksotis
Meskipun sudah dibuka untuk umum, aura misterius dari Rumah Tjong A Fie masih terasa amat kental. Tak mengherankan, mengingat rumah kuno ini sudah berusia 100 tahun lebih. Namun demikian justru kesan eksotis itulah yang membuat lokasi ini menarik utuk dikunjungi.

4.      Biaya Masuk Tjong A Fie Mansion
Untuk masuk kedalam Rumah Tjong A Fie pengunjung harus membayar tiket dengan harga 35 ribu rupiah untuk wisatawan umum. Sementara bagi pengunjung yang masih pelajar hanya dikenakan 20 ribu rupiah saja. Rumah Tjong A Fie baru mulai dibuka sebagai tempat wisata heritage sejak 2009 lalu. Pengelolanya sendiri masih keturunan dari Tjong A Fie.

5.      Tonggak penting Sejarah Kota Medan
Tjong A Fie merupakan salah satu perantau yang ikut memainkan peran penting dalam perkembangan kota medan. Konon ia punya peran besar dalam membantu berdirinya sejumlah gereja, kuil, dan masjid yang ada di ibu kota Sumatera Utara, bahkan hingga ke Tapanuli. Tjong A Fie dikenal akan kedermawaannya, beliau mendirikan Masjid Lama Gang Bengkok Kesawan(1884), Vihara Kwan Im Labuhan(1879), jembatan kebajikan (Titi Beliani 1917), RS. Kusta di Pulau Sicanang, Menara Lonceng di Gedung Balai Kota, dsb. Beliau wafat di Medan 4 februari 1921 dan dimakamkan di Pulo Brayan.

Wisata Sejarah di Rumah Peninggalan Tjong A Fie   Banyak tempat wisata sejarah di kota Medan dari bangunan peninggalan Kolonial belanda, kerajaan melayu bahkan sejarah saudagar kaya Asal Tiongkok yang menetap di Medan. Nah kali ini kita akan mengulik wisata sejarah dari rumah peninggalan Tjong A Fie.  Rumah Tjong A Fie sudah lama menjadi landmark alias lokasi terkenal di Medan. Selain arsitekturnya yang terlihat mewah, rumah berukuran besar ini juga melambangkan keberagaman masyarakat Medan yang sudah muncul sejak tahun 1800an. Lalu seperti apakah keistimewaan dari rumah kuno yang konon banyak kisah misteri ini? Berikut penjelasannya. 1. Rumah Peninggalan Saudagar Kaya Asal Tiongkok Pada Tahun 1860 lahirlah seorang saudagar kaya asal Tiongkok bernama Tjong A Fie dikisahkan punya kedekatan dengan sejumlah tokoh dan pejabat penting di Medan. Rumah ini sudah terbilang sangat mewah pada zamannya. Rumah yang terdiri dari dua lantai dengan nuansa arsitektur kuno yang sangat kental. Meski sudah berusia dari 100 tahun, pengelola masih merawat bangunan ini hingga bisa tetap kelihatan megah dan berdiri kokoh. Semasa hidupnya Tjong A Fie juga menjalankan bisnis di sektor kelapa sawit, pabrik gula, perbankan,dan perusahaan kereta Api. 2. Simbol Keberagaman Budaya di Kota Medan Rumah Peninggalan Tjong A Fie sudah dianggap sebagai salah satu cagar budaya nasional yang ada di Medan. Luasnya juga cukup besas yakni 6000 meter persegi.  Tjong A Fie sendiri merupakan pria asli Tiongkok, hingga tak mengherankan jika sebagian besar rumahnya dipenuhi dengan corak budaya negeri Tirai Bambu. Namun ternyata di rumah ini juga terdapat ornamen dengan sentuhan Eropa dan Melayu di beberapa sisi yang menunjukan keberagaman budaya. 3. Suasana Rumah yang memiliki aura misteruis nan eksotis Meskipun sudah dibuka untuk umum, aura misterius dari Rumah Tjong A Fie masih terasa amat kental. Tak mengherankan, mengingat rumah kuno ini sudah berusia 100 tahun lebih. Namun demikian justru kesan eksotis itulah yang membuat lokasi ini menarik utuk dikunjungi.   4. Biaya Masuk Tjong A Fie Mansion Untuk masuk kedalam Rumah Tjong A Fie pengunjung harus membayar tiket dengan harga 35 ribu rupiah untuk wisatawan umum. Sementara bagi pengunjung yang masih pelajar hanya dikenakan 20 ribu rupiah saja.  Rumah Tjong A Fie baru mulai dibuka sebagai tempat wisata heritage sejak 2009 lalu. Pengelolanya sendiri masih keturunan dari Tjong A Fie.  5. Tonggak penting Sejarah Kota Medan Tjong A Fie merupakan salah satu perantau yang ikut memainkan peran penting dalam perkembangan kota medan. Konon ia punya peran besar dalam membantu berdirinya sejumlah gereja, kuil, dan masjid yang ada di ibu kota Sumatera Utara, bahkan hingga ke Tapanuli. Tjong A Fie dikenal akan kedermawaannya, beliau mendirikan Masjid Lama Gang Bengkok Kesawan(1884), Vihara Kwan Im Labuhan(1879), jembatan kebajikan (Titi Beliani 1917), RS. Kusta di Pulau Sicanang, Menara Lonceng di Gedung Balai Kota, dsb. Beliau wafat di Medan 4 februari 1921 dan dimakamkan di Pulo Brayan.  Nah, begitulah wisata sejarah dari Rumah peninggalan Tjong A Fie, jika kamu tertarik mengunjunginya tempat ini terletak di Jl. Ahmad Yani No. 105 tak jauh dari pusat Kota Medan.

Nah, begitulah wisata sejarah dari Rumah peninggalan Tjong A Fie, jika kamu tertarik mengunjunginya tempat ini terletak di Jl. Ahmad Yani No. 105 tak jauh dari pusat Kota Medan.

Comments