 |
Istana Maimun-kenichapedia.blogspot.com |
Berkunjung ke Kota Medan tak lengkap
rasanya jika tak mengunjungi tempat bersejarah seperti Istana Maimun yang
menjadi ikon Kota Medan. Saya jadi ingat waktu masih kelas 2 SMP, Istana Maimun
menjadi salah satu tempat destinasi yang kami kunjungi ketika Study Tour
bersama guru-guru SMP N 1 Padang Tualang Tahun 2010. Benar sekali, Istana
bersejarah ini juga di jadikan tempat Wisata Edukasi selain Museum Negeri,
Perpustakaan Daerah, Rahmat Galery dll.. Tak hanya pengunjung dari Mancanegara,
wisatawan lokal juga masih sering mengunjungi tempat ini
Istana Maimun terletak di kelurahan
Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Sumatera Utara. Selain menjadi
wisata sejarah, Istana Maimun di Medan ini sangat menarik untuk dikunjungi kaarena memilki desain dan
arsitektur yang unik.
 |
Kemegahan Istana Maimun-kenichapedia.blogspot.com |
1.
Sejarah Istana Maimun
Pendiri Istana Maimun adalah Sultan Makmun Al Rasyid
Perkasa Alamsyah, Putra Sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alamsyah yang
merupakan pendiri kota Medan. Istana tersebut memiliki ruang halamannya pun
sangat luas. Ruang-ruang yang ada di Istana Maimun memilki fungsinya
masing-masing seperti untuk acara adat kerajaan, ruangan bagi para tamu
kerajaan, gudang, dapur, dan lainnya. Bangunan Istana Maimun di Medan memiliki
desain perpaduan antara tradisi Melayu, arsitektur Eropa dan Islam.
Kesultanan Deli memcapai puncak kejayaan saat berada
di bawa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pada masa itu
pula, tepatnya di tahun 1888 Istana Maimun dibangun. Pembangunan Istana
kabarnya menghabiskan dana setara satu juta golden Belanda. Pembangunan istana
ini dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Hingga kini, Istana
Maimun masih menjadi bukti atas kemegahan dari kesultanan Deli Pada masanya.
 |
Istana Maimun tampak dari samping |
2.
Arsitektur Istana Maimun
Bangunan dua lantai Istana ini
didominasi warna kuning, yakni warna khas bangsawan Melayu. Adapun bangunannya
mengadobsi gaya rancangan bangun Melayu, Mogul, Arab, India dan Eropa.
Arsiteknya merupakan seorang kapten Koninklijk Nederlandsch Indisch Legar
(KNIL) bernama Theo Van Erp. Di bagian depan istana terdapat 28 anak tangga
terbuat dari marmer mengkilat yang didatangkan langsung dari Italia. Dinding
dan atapnya merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan Timur Tengah,
sedangkan jendela dan pintu dibuat sesuai gaya Belanda lebar dan tinggi.
Kemudian lengkung atapnya kental dengan nuansa Arab. Istana ini memiliki luas
2.227 m2 memiliki 30 ruangan, yang terdiri 2 lantai
dan 3 bagian, yaitu bagian induk, bagian sayap kanan dan bagian sayap kiri.
 |
Disamping Istana Maimun terdapat tempat penyimpanan meriam puntung |
3.
Terdapat Meriam bersejarah
Dihalaman Istana, pengunjung juga bisa melihat
Meriam puntung. Menurut cerita rakyat, meriam tersebut adalah jelmaan Putri
Hijau. Ia menjelma menjadi meriam saat Kerajaan Deli diserang oleh Kerajaan
Aceh, akibat pinangan terhadap Putri Hijau ditolak. Dalam cerita rakyat
digambarkan bahwa meriam itu menembak tanpa henti, hingga pada akhirnya meriam
tersebut pecah menjadi dua bagian, dan potongan meriam tersebut terlempar
sampai ke daratan Tinggi Karo.
Nah, itu tadi sederet fakta menarik tentang Istana
Maimun. Seperti tak ada habisnya, Istana ini selalu ramai pengunjung, semoga
tempat bersejarah ini masih terus dijaga di lestarikan demi menjaga Kebudayaan
asli Kota Medan.
Comments
Post a Comment