Skip to main content

Featured

Uniknya Rumah Bolon khas Suku Batak-Kenichapedia

Sumatera Utara punya segudang keunikan yang ada didalamnya, dari masyarakatnya, budayanya, makanannya pariwisatanya dan tak kalah unik dari   bangunan-bangunan rumahnya. Jika kalian mengunjungi tanah batak, kalian pasti akan sering menjumpai rumah unik yang satu ini, yah Rumah Bolon. Ternyata rumah ini juga punya sejarahnya, dan hingga kini masih banyak kita jumpain rumah Bolon, bahkan sebagian sudah menjadi Museum dan dijadikan Warisan Budaya asli Batak. Pada zaman dahulu kala, rumah Bolon adalah tempat tinggal dari 13 raja yang tinggal di Sumatera Utara. 13 Raja tersebut adalah Raja Ranjiman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung, dan Raja Mogam. Ada beberapa jenis rumah bolon dalam masyarakat Batak yaitu, rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak, dan Rumah bolon Angkola. Setiap rum

Fakta Menarik Istana Maimun, Kerajaan Kesultanan Deli Kebanggaan Kota Medan-kenichapedia

 Fakta Menarik Istana Maimun, Kerajaan Kesultanan Deli Kebanggaan Kota Medan Berkunjung ke Kota Medan tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi tempat bersejarah seperti Istana Maimun yang menjadi ikon Kota Medan. Saya jadi ingat waktu masih kelas 2 SMP, Istana Maimun menjadi salah satu tempat destinasi yang kami kunjungi ketika Study Tour bersama guru-guru SMP N 1 Padang Tualang Tahun 2010. Benar sekali, Istana bersejarah ini juga di jadikan tempat Wisata Edukasi selain Museum Negeri, Perpustakaan Daerah, Rahmat Galery dll.. Tak hanya pengunjung dari Mancanegara, wisatawan lokal juga masih sering mengunjungi tempat ini Istana Maimun terletak di kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Sumatera Utara. Selain menjadi wisata sejarah, Istana Maimun di Medan ini sangat menarik  untuk dikunjungi kaarena memilki desain dan arsitektur yang unik.   Sejarah Istana Maimun Pendiri Istana Maimun adalah Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Putra Sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alamsyah yang merupakan pendiri kota Medan. Istana tersebut memiliki ruang halamannya pun sangat luas. Ruang-ruang yang ada di Istana Maimun memilki fungsinya masing-masing seperti untuk acara adat kerajaan, ruangan bagi para tamu kerajaan, gudang, dapur, dan lainnya. Bangunan Istana Maimun di Medan memiliki desain perpaduan antara tradisi Melayu, arsitektur Eropa dan Islam. Kesultanan Deli memcapai puncak kejayaan saat berada di bawa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pada masa itu pula, tepatnya di tahun 1888 Istana Maimun dibangun. Pembangunan Istana kabarnya menghabiskan dana setara satu juta golden Belanda. Pembangunan istana ini dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Hingga kini, Istana Maimun masih menjadi bukti atas kemegahan dari kesultanan Deli Pada masanya.  Arsitektur Istana Maimun Bangunan dua lantai Istana ini didominasi warna kuning, yakni warna khas bangsawan Melayu. Adapun bangunannya mengadobsi gaya rancangan bangun Melayu, Mogul, Arab, India dan Eropa. Arsiteknya merupakan seorang kapten Koninklijk Nederlandsch Indisch Legar (KNIL) bernama Theo Van Erp. Di bagian depan istana terdapat 28 anak tangga terbuat dari marmer mengkilat yang didatangkan langsung dari Italia. Dinding dan atapnya merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan Timur Tengah, sedangkan jendela dan pintu dibuat sesuai gaya Belanda lebar dan tinggi. Kemudian lengkung atapnya kental dengan nuansa Arab. Istana ini memiliki luas 2.227 m^2 dan memiliki 30 ruangan, yang terdiri 2 lantai dan 3 bagian, yaitu bagian induk, bagian sayap kanan dan bagian sayap kiri.   Terdapat Meriam bersejarah Dihalaman Istana, pengunjung juga bisa melihat Meriam puntung. Menurut cerita rakyat, meriam tersebut adalah jelmaan Putri Hijau. Ia menjelma menjadi meriam saat Kerajaan Deli diserang oleh Kerajaan Aceh, akibat pinangan terhadap Putri Hijau ditolak. Dalam cerita rakyat digambarkan bahwa meriam itu menembak tanpa henti, hingga pada akhirnya meriam tersebut pecah menjadi dua bagian, dan potongan meriam tersebut terlempar sampai ke daratan Tinggi Karo. Nah, itu tadi sederet fakta menarik tentang Istana Maimun. Seperti tak ada habisnya, Istana ini selalu ramai pengunjung, semoga tempat bersejarah ini masih terus dijaga di lestarikan demi menjaga Kebudayaan asli Kota Medan.
Istana Maimun-kenichapedia.blogspot.com

Berkunjung ke Kota Medan tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi tempat bersejarah seperti Istana Maimun yang menjadi ikon Kota Medan. Saya jadi ingat waktu masih kelas 2 SMP, Istana Maimun menjadi salah satu tempat destinasi yang kami kunjungi ketika Study Tour bersama guru-guru SMP N 1 Padang Tualang Tahun 2010. Benar sekali, Istana bersejarah ini juga di jadikan tempat Wisata Edukasi selain Museum Negeri, Perpustakaan Daerah, Rahmat Galery dll.. Tak hanya pengunjung dari Mancanegara, wisatawan lokal juga masih sering mengunjungi tempat ini
Istana Maimun terletak di kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Sumatera Utara. Selain menjadi wisata sejarah, Istana Maimun di Medan ini sangat menarik  untuk dikunjungi kaarena memilki desain dan arsitektur yang unik.

Kemegahan Istana Maimun-kenichapedia.blogspot.com

1.      Sejarah Istana Maimun
Pendiri Istana Maimun adalah Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Putra Sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alamsyah yang merupakan pendiri kota Medan. Istana tersebut memiliki ruang halamannya pun sangat luas. Ruang-ruang yang ada di Istana Maimun memilki fungsinya masing-masing seperti untuk acara adat kerajaan, ruangan bagi para tamu kerajaan, gudang, dapur, dan lainnya. Bangunan Istana Maimun di Medan memiliki desain perpaduan antara tradisi Melayu, arsitektur Eropa dan Islam.
Kesultanan Deli memcapai puncak kejayaan saat berada di bawa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pada masa itu pula, tepatnya di tahun 1888 Istana Maimun dibangun. Pembangunan Istana kabarnya menghabiskan dana setara satu juta golden Belanda. Pembangunan istana ini dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Hingga kini, Istana Maimun masih menjadi bukti atas kemegahan dari kesultanan Deli Pada masanya.

 Fakta Menarik Istana Maimun, Kerajaan Kesultanan Deli Kebanggaan Kota Medan Berkunjung ke Kota Medan tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi tempat bersejarah seperti Istana Maimun yang menjadi ikon Kota Medan. Saya jadi ingat waktu masih kelas 2 SMP, Istana Maimun menjadi salah satu tempat destinasi yang kami kunjungi ketika Study Tour bersama guru-guru SMP N 1 Padang Tualang Tahun 2010. Benar sekali, Istana bersejarah ini juga di jadikan tempat Wisata Edukasi selain Museum Negeri, Perpustakaan Daerah, Rahmat Galery dll.. Tak hanya pengunjung dari Mancanegara, wisatawan lokal juga masih sering mengunjungi tempat ini Istana Maimun terletak di kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Sumatera Utara. Selain menjadi wisata sejarah, Istana Maimun di Medan ini sangat menarik  untuk dikunjungi kaarena memilki desain dan arsitektur yang unik.   Sejarah Istana Maimun Pendiri Istana Maimun adalah Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Putra Sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alamsyah yang merupakan pendiri kota Medan. Istana tersebut memiliki ruang halamannya pun sangat luas. Ruang-ruang yang ada di Istana Maimun memilki fungsinya masing-masing seperti untuk acara adat kerajaan, ruangan bagi para tamu kerajaan, gudang, dapur, dan lainnya. Bangunan Istana Maimun di Medan memiliki desain perpaduan antara tradisi Melayu, arsitektur Eropa dan Islam. Kesultanan Deli memcapai puncak kejayaan saat berada di bawa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pada masa itu pula, tepatnya di tahun 1888 Istana Maimun dibangun. Pembangunan Istana kabarnya menghabiskan dana setara satu juta golden Belanda. Pembangunan istana ini dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Hingga kini, Istana Maimun masih menjadi bukti atas kemegahan dari kesultanan Deli Pada masanya.  Arsitektur Istana Maimun Bangunan dua lantai Istana ini didominasi warna kuning, yakni warna khas bangsawan Melayu. Adapun bangunannya mengadobsi gaya rancangan bangun Melayu, Mogul, Arab, India dan Eropa. Arsiteknya merupakan seorang kapten Koninklijk Nederlandsch Indisch Legar (KNIL) bernama Theo Van Erp. Di bagian depan istana terdapat 28 anak tangga terbuat dari marmer mengkilat yang didatangkan langsung dari Italia. Dinding dan atapnya merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan Timur Tengah, sedangkan jendela dan pintu dibuat sesuai gaya Belanda lebar dan tinggi. Kemudian lengkung atapnya kental dengan nuansa Arab. Istana ini memiliki luas 2.227 m^2 dan memiliki 30 ruangan, yang terdiri 2 lantai dan 3 bagian, yaitu bagian induk, bagian sayap kanan dan bagian sayap kiri.   Terdapat Meriam bersejarah Dihalaman Istana, pengunjung juga bisa melihat Meriam puntung. Menurut cerita rakyat, meriam tersebut adalah jelmaan Putri Hijau. Ia menjelma menjadi meriam saat Kerajaan Deli diserang oleh Kerajaan Aceh, akibat pinangan terhadap Putri Hijau ditolak. Dalam cerita rakyat digambarkan bahwa meriam itu menembak tanpa henti, hingga pada akhirnya meriam tersebut pecah menjadi dua bagian, dan potongan meriam tersebut terlempar sampai ke daratan Tinggi Karo. Nah, itu tadi sederet fakta menarik tentang Istana Maimun. Seperti tak ada habisnya, Istana ini selalu ramai pengunjung, semoga tempat bersejarah ini masih terus dijaga di lestarikan demi menjaga Kebudayaan asli Kota Medan.
Istana Maimun tampak dari samping

2.      Arsitektur Istana Maimun
Bangunan dua lantai Istana ini didominasi warna kuning, yakni warna khas bangsawan Melayu. Adapun bangunannya mengadobsi gaya rancangan bangun Melayu, Mogul, Arab, India dan Eropa. Arsiteknya merupakan seorang kapten Koninklijk Nederlandsch Indisch Legar (KNIL) bernama Theo Van Erp. Di bagian depan istana terdapat 28 anak tangga terbuat dari marmer mengkilat yang didatangkan langsung dari Italia. Dinding dan atapnya merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan Timur Tengah, sedangkan jendela dan pintu dibuat sesuai gaya Belanda lebar dan tinggi. Kemudian lengkung atapnya kental dengan nuansa Arab. Istana ini memiliki luas 2.227 m2  memiliki 30 ruangan, yang terdiri 2 lantai dan 3 bagian, yaitu bagian induk, bagian sayap kanan dan bagian sayap kiri.

 Fakta Menarik Istana Maimun, Kerajaan Kesultanan Deli Kebanggaan Kota Medan Berkunjung ke Kota Medan tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi tempat bersejarah seperti Istana Maimun yang menjadi ikon Kota Medan. Saya jadi ingat waktu masih kelas 2 SMP, Istana Maimun menjadi salah satu tempat destinasi yang kami kunjungi ketika Study Tour bersama guru-guru SMP N 1 Padang Tualang Tahun 2010. Benar sekali, Istana bersejarah ini juga di jadikan tempat Wisata Edukasi selain Museum Negeri, Perpustakaan Daerah, Rahmat Galery dll.. Tak hanya pengunjung dari Mancanegara, wisatawan lokal juga masih sering mengunjungi tempat ini Istana Maimun terletak di kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Sumatera Utara. Selain menjadi wisata sejarah, Istana Maimun di Medan ini sangat menarik  untuk dikunjungi kaarena memilki desain dan arsitektur yang unik.   Sejarah Istana Maimun Pendiri Istana Maimun adalah Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Putra Sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alamsyah yang merupakan pendiri kota Medan. Istana tersebut memiliki ruang halamannya pun sangat luas. Ruang-ruang yang ada di Istana Maimun memilki fungsinya masing-masing seperti untuk acara adat kerajaan, ruangan bagi para tamu kerajaan, gudang, dapur, dan lainnya. Bangunan Istana Maimun di Medan memiliki desain perpaduan antara tradisi Melayu, arsitektur Eropa dan Islam. Kesultanan Deli memcapai puncak kejayaan saat berada di bawa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pada masa itu pula, tepatnya di tahun 1888 Istana Maimun dibangun. Pembangunan Istana kabarnya menghabiskan dana setara satu juta golden Belanda. Pembangunan istana ini dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Hingga kini, Istana Maimun masih menjadi bukti atas kemegahan dari kesultanan Deli Pada masanya.  Arsitektur Istana Maimun Bangunan dua lantai Istana ini didominasi warna kuning, yakni warna khas bangsawan Melayu. Adapun bangunannya mengadobsi gaya rancangan bangun Melayu, Mogul, Arab, India dan Eropa. Arsiteknya merupakan seorang kapten Koninklijk Nederlandsch Indisch Legar (KNIL) bernama Theo Van Erp. Di bagian depan istana terdapat 28 anak tangga terbuat dari marmer mengkilat yang didatangkan langsung dari Italia. Dinding dan atapnya merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan Timur Tengah, sedangkan jendela dan pintu dibuat sesuai gaya Belanda lebar dan tinggi. Kemudian lengkung atapnya kental dengan nuansa Arab. Istana ini memiliki luas 2.227 m^2 dan memiliki 30 ruangan, yang terdiri 2 lantai dan 3 bagian, yaitu bagian induk, bagian sayap kanan dan bagian sayap kiri.   Terdapat Meriam bersejarah Dihalaman Istana, pengunjung juga bisa melihat Meriam puntung. Menurut cerita rakyat, meriam tersebut adalah jelmaan Putri Hijau. Ia menjelma menjadi meriam saat Kerajaan Deli diserang oleh Kerajaan Aceh, akibat pinangan terhadap Putri Hijau ditolak. Dalam cerita rakyat digambarkan bahwa meriam itu menembak tanpa henti, hingga pada akhirnya meriam tersebut pecah menjadi dua bagian, dan potongan meriam tersebut terlempar sampai ke daratan Tinggi Karo. Nah, itu tadi sederet fakta menarik tentang Istana Maimun. Seperti tak ada habisnya, Istana ini selalu ramai pengunjung, semoga tempat bersejarah ini masih terus dijaga di lestarikan demi menjaga Kebudayaan asli Kota Medan.
Disamping Istana Maimun terdapat tempat penyimpanan meriam puntung

3.      Terdapat Meriam bersejarah
Dihalaman Istana, pengunjung juga bisa melihat Meriam puntung. Menurut cerita rakyat, meriam tersebut adalah jelmaan Putri Hijau. Ia menjelma menjadi meriam saat Kerajaan Deli diserang oleh Kerajaan Aceh, akibat pinangan terhadap Putri Hijau ditolak. Dalam cerita rakyat digambarkan bahwa meriam itu menembak tanpa henti, hingga pada akhirnya meriam tersebut pecah menjadi dua bagian, dan potongan meriam tersebut terlempar sampai ke daratan Tinggi Karo.
Nah, itu tadi sederet fakta menarik tentang Istana Maimun. Seperti tak ada habisnya, Istana ini selalu ramai pengunjung, semoga tempat bersejarah ini masih terus dijaga di lestarikan demi menjaga Kebudayaan asli Kota Medan. 

 Fakta Menarik Istana Maimun, Kerajaan Kesultanan Deli Kebanggaan Kota Medan Berkunjung ke Kota Medan tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi tempat bersejarah seperti Istana Maimun yang menjadi ikon Kota Medan. Saya jadi ingat waktu masih kelas 2 SMP, Istana Maimun menjadi salah satu tempat destinasi yang kami kunjungi ketika Study Tour bersama guru-guru SMP N 1 Padang Tualang Tahun 2010. Benar sekali, Istana bersejarah ini juga di jadikan tempat Wisata Edukasi selain Museum Negeri, Perpustakaan Daerah, Rahmat Galery dll.. Tak hanya pengunjung dari Mancanegara, wisatawan lokal juga masih sering mengunjungi tempat ini Istana Maimun terletak di kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Sumatera Utara. Selain menjadi wisata sejarah, Istana Maimun di Medan ini sangat menarik  untuk dikunjungi kaarena memilki desain dan arsitektur yang unik.   Sejarah Istana Maimun Pendiri Istana Maimun adalah Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Putra Sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alamsyah yang merupakan pendiri kota Medan. Istana tersebut memiliki ruang halamannya pun sangat luas. Ruang-ruang yang ada di Istana Maimun memilki fungsinya masing-masing seperti untuk acara adat kerajaan, ruangan bagi para tamu kerajaan, gudang, dapur, dan lainnya. Bangunan Istana Maimun di Medan memiliki desain perpaduan antara tradisi Melayu, arsitektur Eropa dan Islam. Kesultanan Deli memcapai puncak kejayaan saat berada di bawa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pada masa itu pula, tepatnya di tahun 1888 Istana Maimun dibangun. Pembangunan Istana kabarnya menghabiskan dana setara satu juta golden Belanda. Pembangunan istana ini dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Hingga kini, Istana Maimun masih menjadi bukti atas kemegahan dari kesultanan Deli Pada masanya.  Arsitektur Istana Maimun Bangunan dua lantai Istana ini didominasi warna kuning, yakni warna khas bangsawan Melayu. Adapun bangunannya mengadobsi gaya rancangan bangun Melayu, Mogul, Arab, India dan Eropa. Arsiteknya merupakan seorang kapten Koninklijk Nederlandsch Indisch Legar (KNIL) bernama Theo Van Erp. Di bagian depan istana terdapat 28 anak tangga terbuat dari marmer mengkilat yang didatangkan langsung dari Italia. Dinding dan atapnya merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan Timur Tengah, sedangkan jendela dan pintu dibuat sesuai gaya Belanda lebar dan tinggi. Kemudian lengkung atapnya kental dengan nuansa Arab. Istana ini memiliki luas 2.227 m^2 dan memiliki 30 ruangan, yang terdiri 2 lantai dan 3 bagian, yaitu bagian induk, bagian sayap kanan dan bagian sayap kiri.   Terdapat Meriam bersejarah Dihalaman Istana, pengunjung juga bisa melihat Meriam puntung. Menurut cerita rakyat, meriam tersebut adalah jelmaan Putri Hijau. Ia menjelma menjadi meriam saat Kerajaan Deli diserang oleh Kerajaan Aceh, akibat pinangan terhadap Putri Hijau ditolak. Dalam cerita rakyat digambarkan bahwa meriam itu menembak tanpa henti, hingga pada akhirnya meriam tersebut pecah menjadi dua bagian, dan potongan meriam tersebut terlempar sampai ke daratan Tinggi Karo. Nah, itu tadi sederet fakta menarik tentang Istana Maimun. Seperti tak ada habisnya, Istana ini selalu ramai pengunjung, semoga tempat bersejarah ini masih terus dijaga di lestarikan demi menjaga Kebudayaan asli Kota Medan.


 Fakta Menarik Istana Maimun, Kerajaan Kesultanan Deli Kebanggaan Kota Medan Berkunjung ke Kota Medan tak lengkap rasanya jika tak mengunjungi tempat bersejarah seperti Istana Maimun yang menjadi ikon Kota Medan. Saya jadi ingat waktu masih kelas 2 SMP, Istana Maimun menjadi salah satu tempat destinasi yang kami kunjungi ketika Study Tour bersama guru-guru SMP N 1 Padang Tualang Tahun 2010. Benar sekali, Istana bersejarah ini juga di jadikan tempat Wisata Edukasi selain Museum Negeri, Perpustakaan Daerah, Rahmat Galery dll.. Tak hanya pengunjung dari Mancanegara, wisatawan lokal juga masih sering mengunjungi tempat ini Istana Maimun terletak di kelurahan Sukaraja, Kecamatan Medan Maimun, Kota Medan Sumatera Utara. Selain menjadi wisata sejarah, Istana Maimun di Medan ini sangat menarik  untuk dikunjungi kaarena memilki desain dan arsitektur yang unik.   Sejarah Istana Maimun Pendiri Istana Maimun adalah Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah, Putra Sulung dari Sultan Mahmud Perkasa Alamsyah yang merupakan pendiri kota Medan. Istana tersebut memiliki ruang halamannya pun sangat luas. Ruang-ruang yang ada di Istana Maimun memilki fungsinya masing-masing seperti untuk acara adat kerajaan, ruangan bagi para tamu kerajaan, gudang, dapur, dan lainnya. Bangunan Istana Maimun di Medan memiliki desain perpaduan antara tradisi Melayu, arsitektur Eropa dan Islam. Kesultanan Deli memcapai puncak kejayaan saat berada di bawa kepemimpinan Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Pada masa itu pula, tepatnya di tahun 1888 Istana Maimun dibangun. Pembangunan Istana kabarnya menghabiskan dana setara satu juta golden Belanda. Pembangunan istana ini dimulai pada 26 Agustus 1888 dan selesai 18 Mei 1891. Hingga kini, Istana Maimun masih menjadi bukti atas kemegahan dari kesultanan Deli Pada masanya.  Arsitektur Istana Maimun Bangunan dua lantai Istana ini didominasi warna kuning, yakni warna khas bangsawan Melayu. Adapun bangunannya mengadobsi gaya rancangan bangun Melayu, Mogul, Arab, India dan Eropa. Arsiteknya merupakan seorang kapten Koninklijk Nederlandsch Indisch Legar (KNIL) bernama Theo Van Erp. Di bagian depan istana terdapat 28 anak tangga terbuat dari marmer mengkilat yang didatangkan langsung dari Italia. Dinding dan atapnya merupakan perpaduan antara budaya Melayu dan Timur Tengah, sedangkan jendela dan pintu dibuat sesuai gaya Belanda lebar dan tinggi. Kemudian lengkung atapnya kental dengan nuansa Arab. Istana ini memiliki luas 2.227 m^2 dan memiliki 30 ruangan, yang terdiri 2 lantai dan 3 bagian, yaitu bagian induk, bagian sayap kanan dan bagian sayap kiri.   Terdapat Meriam bersejarah Dihalaman Istana, pengunjung juga bisa melihat Meriam puntung. Menurut cerita rakyat, meriam tersebut adalah jelmaan Putri Hijau. Ia menjelma menjadi meriam saat Kerajaan Deli diserang oleh Kerajaan Aceh, akibat pinangan terhadap Putri Hijau ditolak. Dalam cerita rakyat digambarkan bahwa meriam itu menembak tanpa henti, hingga pada akhirnya meriam tersebut pecah menjadi dua bagian, dan potongan meriam tersebut terlempar sampai ke daratan Tinggi Karo. Nah, itu tadi sederet fakta menarik tentang Istana Maimun. Seperti tak ada habisnya, Istana ini selalu ramai pengunjung, semoga tempat bersejarah ini masih terus dijaga di lestarikan demi menjaga Kebudayaan asli Kota Medan.




Comments

Popular Posts