Skip to main content

Featured

Uniknya Rumah Bolon khas Suku Batak-Kenichapedia

Sumatera Utara punya segudang keunikan yang ada didalamnya, dari masyarakatnya, budayanya, makanannya pariwisatanya dan tak kalah unik dari   bangunan-bangunan rumahnya. Jika kalian mengunjungi tanah batak, kalian pasti akan sering menjumpai rumah unik yang satu ini, yah Rumah Bolon. Ternyata rumah ini juga punya sejarahnya, dan hingga kini masih banyak kita jumpain rumah Bolon, bahkan sebagian sudah menjadi Museum dan dijadikan Warisan Budaya asli Batak. Pada zaman dahulu kala, rumah Bolon adalah tempat tinggal dari 13 raja yang tinggal di Sumatera Utara. 13 Raja tersebut adalah Raja Ranjiman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung, dan Raja Mogam. Ada beberapa jenis rumah bolon dalam masyarakat Batak yaitu, rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak, dan Rumah bolon Angkola. Setiap rum

Maha Vihara Maitreya yang disebut-sebut Vihara Terbesar di Asia Tenggara - Kenichapedia


Maha Vihara Maitreya yang disebut-sebut Vihara Terbesar di Asia Tenggara  Bagi warga sekitar Medan Tembung pasti sudah tak asing lagi dengan Vihara yang ada di kawasan ini. Maha Vihara Maitreya mulai dibangun sejak tahun 1991 di atas tanah seluas 4,5 hektar di komplek Cemara Asri Jalan Boulevard Utara, Medan Tembung, tetapi bangunan ini baru diresmikan pada 21 Agustus 2008. Tempat ini sangat ramai dikunjungi sebagai tempat khusus utama yaitu  peribadatan. Suasana disini sangat tenang dan damai sehingga membuat suasana beribadah menjadi lebih khusuk. Medan memang memiliki sejuta daya tarik dan keberagaman yang luar biasa. Vihara tersebut juga menjadi bukti bagaimana kemakmuran masyarakat Medan, toleransi hidup dalam keberagaman dan bagaimana masyarakat Medan mampu bersatu menatap zaman yang sudah sangat berkembang ini. Maha Meitreya mampu menjadi bukti bahwa umat Budha yang tergolong minoritas pun memiliki hak untuk membangun rumah ibadah tempat mereka melangsungkan peribadatan keagamaan. Saking besarnya Vihara ini disebut-sebut rumah ibadah umat Budha terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di depan Vihara ini juga memiliki kolam ikan yang sering disinggahi oleh burung-burung bangau. Burung-burung bangau tersebut berasal dari Australia yang sedang bermigrasi. Tempat ibadah ini juga sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar ketika perayaan Tahun Baru Imlek maupun Cap Go Meh. Meskipun begitu kondisi rumah peribadatan ini tetap tenang dan kondusif sehingga pengunjung yang datang tidak mengganggu umat Budha yang sedang beribadah. Bentuk Arsitektur yang mewah dan megah ini mampu menarik minat wisatawan dari asing. Bukan hanya untuk beribadah, keindahan Vihara ini juga sering diabadikan wisatawan yang berkunjung. Maha Vihara Maitreya ini menjadi simbol tingginya toleransi umat beragama di kota Medan.


Bagi warga sekitar Medan Tembung pasti sudah tak asing lagi dengan Vihara yang ada di kawasan ini. Maha Vihara Maitreya mulai dibangun sejak tahun 1991 di atas tanah seluas 4,5 hektar di komplek Cemara Asri Jalan Boulevard Utara, Medan Tembung, tetapi bangunan ini baru diresmikan pada 21 Agustus 2008.
Tempat ini sangat ramai dikunjungi sebagai tempat khusus utama yaitu  peribadatan. Suasana disini sangat tenang dan damai sehingga membuat suasana beribadah menjadi lebih khusuk.


Medan memang memiliki sejuta daya tarik dan keberagaman yang luar biasa. Vihara tersebut juga menjadi bukti bagaimana kemakmuran masyarakat Medan, toleransi hidup dalam keberagaman dan bagaimana masyarakat Medan mampu bersatu menatap zaman yang sudah sangat berkembang ini. Maha Meitreya mampu menjadi bukti bahwa umat Budha yang tergolong minoritas pun memiliki hak untuk membangun rumah ibadah tempat mereka melangsungkan peribadatan keagamaan. Saking besarnya Vihara ini disebut-sebut rumah ibadah umat Budha terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara.
Maha Vihara Maitreya yang disebut-sebut Vihara Terbesar di Asia Tenggara  Bagi warga sekitar Medan Tembung pasti sudah tak asing lagi dengan Vihara yang ada di kawasan ini. Maha Vihara Maitreya mulai dibangun sejak tahun 1991 di atas tanah seluas 4,5 hektar di komplek Cemara Asri Jalan Boulevard Utara, Medan Tembung, tetapi bangunan ini baru diresmikan pada 21 Agustus 2008. Tempat ini sangat ramai dikunjungi sebagai tempat khusus utama yaitu  peribadatan. Suasana disini sangat tenang dan damai sehingga membuat suasana beribadah menjadi lebih khusuk. Medan memang memiliki sejuta daya tarik dan keberagaman yang luar biasa. Vihara tersebut juga menjadi bukti bagaimana kemakmuran masyarakat Medan, toleransi hidup dalam keberagaman dan bagaimana masyarakat Medan mampu bersatu menatap zaman yang sudah sangat berkembang ini. Maha Meitreya mampu menjadi bukti bahwa umat Budha yang tergolong minoritas pun memiliki hak untuk membangun rumah ibadah tempat mereka melangsungkan peribadatan keagamaan. Saking besarnya Vihara ini disebut-sebut rumah ibadah umat Budha terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di depan Vihara ini juga memiliki kolam ikan yang sering disinggahi oleh burung-burung bangau. Burung-burung bangau tersebut berasal dari Australia yang sedang bermigrasi. Tempat ibadah ini juga sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar ketika perayaan Tahun Baru Imlek maupun Cap Go Meh. Meskipun begitu kondisi rumah peribadatan ini tetap tenang dan kondusif sehingga pengunjung yang datang tidak mengganggu umat Budha yang sedang beribadah. Bentuk Arsitektur yang mewah dan megah ini mampu menarik minat wisatawan dari asing. Bukan hanya untuk beribadah, keindahan Vihara ini juga sering diabadikan wisatawan yang berkunjung. Maha Vihara Maitreya ini menjadi simbol tingginya toleransi umat beragama di kota Medan.
Vihara Maitreya - kenichapedia.blogspot.com

Di depan Vihara ini juga memiliki kolam ikan yang sering disinggahi oleh burung-burung bangau. Burung-burung bangau tersebut berasal dari Australia yang sedang bermigrasi.

Kolam ikan dan taman burung bangau-kenichapedia.blogspot.com

Tempat ibadah ini juga sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar ketika perayaan Tahun Baru Imlek maupun Cap Go Meh. Meskipun begitu kondisi rumah peribadatan ini tetap tenang dan kondusif sehingga pengunjung yang datang tidak mengganggu umat Budha yang sedang beribadah.
Maha Vihara Maitreya yang disebut-sebut Vihara Terbesar di Asia Tenggara  Bagi warga sekitar Medan Tembung pasti sudah tak asing lagi dengan Vihara yang ada di kawasan ini. Maha Vihara Maitreya mulai dibangun sejak tahun 1991 di atas tanah seluas 4,5 hektar di komplek Cemara Asri Jalan Boulevard Utara, Medan Tembung, tetapi bangunan ini baru diresmikan pada 21 Agustus 2008. Tempat ini sangat ramai dikunjungi sebagai tempat khusus utama yaitu  peribadatan. Suasana disini sangat tenang dan damai sehingga membuat suasana beribadah menjadi lebih khusuk. Medan memang memiliki sejuta daya tarik dan keberagaman yang luar biasa. Vihara tersebut juga menjadi bukti bagaimana kemakmuran masyarakat Medan, toleransi hidup dalam keberagaman dan bagaimana masyarakat Medan mampu bersatu menatap zaman yang sudah sangat berkembang ini. Maha Meitreya mampu menjadi bukti bahwa umat Budha yang tergolong minoritas pun memiliki hak untuk membangun rumah ibadah tempat mereka melangsungkan peribadatan keagamaan. Saking besarnya Vihara ini disebut-sebut rumah ibadah umat Budha terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di depan Vihara ini juga memiliki kolam ikan yang sering disinggahi oleh burung-burung bangau. Burung-burung bangau tersebut berasal dari Australia yang sedang bermigrasi. Tempat ibadah ini juga sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar ketika perayaan Tahun Baru Imlek maupun Cap Go Meh. Meskipun begitu kondisi rumah peribadatan ini tetap tenang dan kondusif sehingga pengunjung yang datang tidak mengganggu umat Budha yang sedang beribadah. Bentuk Arsitektur yang mewah dan megah ini mampu menarik minat wisatawan dari asing. Bukan hanya untuk beribadah, keindahan Vihara ini juga sering diabadikan wisatawan yang berkunjung. Maha Vihara Maitreya ini menjadi simbol tingginya toleransi umat beragama di kota Medan.
BangunanVihara Maitreya tampak dari samping 

Bentuk Arsitektur yang mewah dan megah ini mampu menarik minat wisatawan dari asing. Bukan hanya untuk beribadah, keindahan Vihara ini juga sering diabadikan wisatawan yang berkunjung. Maha Vihara Maitreya ini menjadi simbol tingginya toleransi umat beragama di kota Medan.
Maha Vihara Maitreya yang disebut-sebut Vihara Terbesar di Asia Tenggara  Bagi warga sekitar Medan Tembung pasti sudah tak asing lagi dengan Vihara yang ada di kawasan ini. Maha Vihara Maitreya mulai dibangun sejak tahun 1991 di atas tanah seluas 4,5 hektar di komplek Cemara Asri Jalan Boulevard Utara, Medan Tembung, tetapi bangunan ini baru diresmikan pada 21 Agustus 2008. Tempat ini sangat ramai dikunjungi sebagai tempat khusus utama yaitu  peribadatan. Suasana disini sangat tenang dan damai sehingga membuat suasana beribadah menjadi lebih khusuk. Medan memang memiliki sejuta daya tarik dan keberagaman yang luar biasa. Vihara tersebut juga menjadi bukti bagaimana kemakmuran masyarakat Medan, toleransi hidup dalam keberagaman dan bagaimana masyarakat Medan mampu bersatu menatap zaman yang sudah sangat berkembang ini. Maha Meitreya mampu menjadi bukti bahwa umat Budha yang tergolong minoritas pun memiliki hak untuk membangun rumah ibadah tempat mereka melangsungkan peribadatan keagamaan. Saking besarnya Vihara ini disebut-sebut rumah ibadah umat Budha terbesar di Indonesia, bahkan di Asia Tenggara. Di depan Vihara ini juga memiliki kolam ikan yang sering disinggahi oleh burung-burung bangau. Burung-burung bangau tersebut berasal dari Australia yang sedang bermigrasi. Tempat ibadah ini juga sangat ramai dikunjungi oleh masyarakat sekitar ketika perayaan Tahun Baru Imlek maupun Cap Go Meh. Meskipun begitu kondisi rumah peribadatan ini tetap tenang dan kondusif sehingga pengunjung yang datang tidak mengganggu umat Budha yang sedang beribadah. Bentuk Arsitektur yang mewah dan megah ini mampu menarik minat wisatawan dari asing. Bukan hanya untuk beribadah, keindahan Vihara ini juga sering diabadikan wisatawan yang berkunjung. Maha Vihara Maitreya ini menjadi simbol tingginya toleransi umat beragama di kota Medan.

Comments