|
Masjid Raya Al-Mashun Medan-kenichapedia.blogspot.com
|
Medan seperti tak ada habisnya untuk ditelusuri,
kamu yang suka wisata sejarah atau heritage seperti Saya pasti tak akan
melewatkan tempat yang satu ini, yah Masjid Raya Al- Mashun Medan meninggalkan
banyak sejarah di dalamnya. Masjid yang berlokasi tak jauh dari pusat kota
Medan ini terletak di Jalan Sisingamangaraja No.61 Kecamatan Medan Kota.
Pembangunan Masjid Al- Mashun sendiri dimulai pada
tanggal 21 Agustus 1906 (1 Rajab 1324 H) oleh Sultan Ma’mun Al- Rasyid Perkasa
Alam yakni pemimpin Kesultanan Deli pada masa itu. Dan secara keseluruhan
pembangunan selesai pada tanggal 10 september 1909 yang artinya waktu pembangunan
yang dibutuhkan adalah 3 tahun lebih. Dilansir dari Simas.kemenag.go.id Masjid
yang Luas bangunannya sampai 5.000 m2 menelan biaya pembangunan mencapai satu
juta Gulden. Kemudian Masjid ini juga ini memiliki daya tampung hingga 1.500
jamaah. Masjid yang dibangun di atas lahan seluas 18.000 kini sudah memasuki
usia satu abad lebih, tepatnya berumur113 Tahun.
|
Pemandangan Masjid Raya saat Malam Hari
|
Menurut sejarahnya, Sultan Ma’mun Al-Rasyid memang
sengaja membangun Masjid ini dengan megah, karena menurut prinsip nya hal itu
lebih utama ketimbang kemegahan Istananya sendiri, yakni Istana Maimun yang
berjarak 200m dari Masjid. Kemudian, pembangunan Masjid ini ditanggung sendiri
oleh Sultan Ma’mun Al- Rasyid, namun konon katanya Tjong A Fie, tokoh saudagar
kaya dari etnis Tionghoa ini pun turut berkontribusi dalam pendanaan
pembangunan Masjid Raya ini.
Pada mulanya arsitek yang merancang bangunan Masjid
Raya ini merupakan Van Erp arsitek asal Belanda yang sebelumnya juga merancang
Istana Maimun, namun kemudian prosesnya dikerjakan oleh JA Tingdeman. Alasanya
karena ketika itu Van Erp dipanggil ke pulau Jawa oleh pemerintah Hindia
Belanda untuk bergabung dalam proses restorasi candi Borobudur di Jawa Tengah.
Kemudian JA Tingdeman merancang masjid ini dengan denah simetris segi delapan
dalam corak bangunan campuran Maroko, Eropa dan Melayu serta Timur Tengah.
|
Potret Pintu Masuk Utama Masjid Raya
|
Pada bangunan masjid dibagi atas
beberapa ruang utama, tempat wudhu, gerbang masuk dan menara. Ruang utama,
tempat sholat berbentuk segi delapan tidak sama sisi. Pada sisi berhadapan
lebih kecil, terdapat beranda yakni serambi kecil yang menempek menjorok
keluar. Di bagian dalam masjid terdapat pilar utama berdiameter 0.60 m yang
menjulang tinggi.
Masjid Raya Al- Mashun didominasi warna putih, di
samping hijau pada sekitar bagian pintu-pintu dan warna hitam pada kubahnya.
Pilar-pilar yang terdapat pada setiap sisi bangunan untama mengambil corak khas
Cordoba dan spanyol, terutama dengan lekung bagian atas yang berbentuk setengah
lingkaran. Untuk membangun Masjid Raya Al- Mashun banyak dekorasi yang diimpor
dari mancanegara seperti marmer dari Italia, kaca patri asal Cina, dan lampu
gantung dari Prancis. Seriap ornamen dihiasi dengan ukiran-ukiran indah
bermatif floral atau geometris.
Keindahan Masjid Raya Al-Mashun dan Istana Maimun menandakan tingginya peradaban Kesultanan Deli, sebagai suatu kedaulatan etnis Melayu yang sempat berjaya pada zaman lampau.
|
Bagian dalam Masjid-kenichapedia.blogspot.com |
|
Halaman samping Masjid Raya-kenichapedia.blogspot.com |
Comments
Post a Comment