Skip to main content

Featured

Uniknya Rumah Bolon khas Suku Batak-Kenichapedia

Sumatera Utara punya segudang keunikan yang ada didalamnya, dari masyarakatnya, budayanya, makanannya pariwisatanya dan tak kalah unik dari   bangunan-bangunan rumahnya. Jika kalian mengunjungi tanah batak, kalian pasti akan sering menjumpai rumah unik yang satu ini, yah Rumah Bolon. Ternyata rumah ini juga punya sejarahnya, dan hingga kini masih banyak kita jumpain rumah Bolon, bahkan sebagian sudah menjadi Museum dan dijadikan Warisan Budaya asli Batak. Pada zaman dahulu kala, rumah Bolon adalah tempat tinggal dari 13 raja yang tinggal di Sumatera Utara. 13 Raja tersebut adalah Raja Ranjiman, Raja Nagaraja, Raja Batiran, Raja Bakkaraja, Raja Baringin, Raja Bonabatu, Raja Rajaulan, Raja Atian, Raja Hormabulan, Raja Raondop, Raja Rahalim, Raja Karel Tanjung, dan Raja Mogam. Ada beberapa jenis rumah bolon dalam masyarakat Batak yaitu, rumah Bolon Toba, rumah Bolon Simalungun, rumah Bolon Karo, rumah Bolon Mandailing, rumah Bolon Pakpak, dan Rumah bolon Angkola. Setiap rum

Street Art bertema Human Interest di daerah Stasiun KA Kesawan Pajak Ikan Lama Medan - Kenichapedia



 Street Art bertema Human Interest di daerah Kesawan Pajak Ikan Lama Medan  Muculnya lukisan mural di kawasan Pasar Ikan Lama kelurahan kesawan, atau dekat Stasiun Kereta Api Kota Medan beberapa hari belakangan ini menyita perhatian masyarakat medan, khususnya pengendara yang melewati jalan ini. Tak heran jika sebagian pengendara yang sedang melintas, tiba-tiba berhenti untuk sekedar foto dan mengambil gambar di lokasi ini. Warna cat yang sangat kontras, lukisan yang sangat menarik mampu membuat masyarakat yang melintas di jalan terpukau. Banyak yang mengira bahwa ini lukisan dari seniman internasional seperti lukisan-lukisan sebelumnya yang ada di Medan. Namun ternyata dibalik street art yang artistik ini lahir dari tangan seniman mural yang berasal dari kota Medan. Seperti yang dilansir tribunmedan.com(22/07/19), Genta Rekayasa (25) kreator mural asal Medan yang menyulap dua dinding rumah yang dulunya peninggalan kolonial belanda terlihat usang dan berdebu kini jadi bernilai artistik yang tinggi. Genta memanfaatkan konten mural buatannya sebagai otokritik terhadap dunia anak yang hilang dirampas modernisasi zaman.  Filosofi kreasi Genta, adalah melukiskan dunia anak di masa lalu yang penuh dengan kebahagiaan walau tanpa ditemani gadget. Genta menjelaskan bahwa mural hasil karyanya menarik karena dilukiskan juga foto orang hutan yang tampak bersahabat dengan manusia hingga foto mural sepeda motor Vespa.  Pada proses pembuatannya, genta dibantu oleh Medan Creative Project untuk mengurus izin menggunakan dinding rumah untuk lukisan muralnya. Sang kreator juga menyebutkan lukisan mural yang dikerjakan sejak bulan april ini sudah memasuki tahap akhir, ada beberapa finising yang masih perlu dilakukan. Dan lukisan ini nantinya akan di resmikan pada 3 Agustus 2019 mendatang. Meski belum sepenuhnya selesai, antusias masyarakat Medan sangat tinggi terhadap hasil lukisan mural ini, dilihat sudah banyak yang berfoto-foto ditempat ini. Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat juga ikut menjaga kawasan ini agar tetap dapat dinikmati oleh orang banyak.
Lukisan Mural di daerah kesawan Pajak Ikan lama Medan-kenichapedia.blogspot.com

Muculnya lukisan mural di kawasan Pasar Ikan Lama kelurahan kesawan, atau dekat Stasiun Kereta Api Kota Medan beberapa hari belakangan ini menyita perhatian masyarakat medan, khususnya pengendara yang melewati jalan ini. Tak heran jika sebagian pengendara yang sedang melintas, tiba-tiba berhenti untuk sekedar foto dan mengambil gambar di lokasi ini. Warna cat yang sangat kontras, lukisan yang sangat menarik mampu membuat masyarakat yang melintas di jalan terpukau. Banyak yang mengira bahwa ini lukisan dari seniman internasional seperti lukisan-lukisan sebelumnya yang ada di Medan. Namun ternyata dibalik street art yang artistik ini lahir dari tangan seniman mural yang berasal dari kota Medan.
 Street Art bertema Human Interest di daerah Kesawan Pajak Ikan Lama Medan  Muculnya lukisan mural di kawasan Pasar Ikan Lama kelurahan kesawan, atau dekat Stasiun Kereta Api Kota Medan beberapa hari belakangan ini menyita perhatian masyarakat medan, khususnya pengendara yang melewati jalan ini. Tak heran jika sebagian pengendara yang sedang melintas, tiba-tiba berhenti untuk sekedar foto dan mengambil gambar di lokasi ini. Warna cat yang sangat kontras, lukisan yang sangat menarik mampu membuat masyarakat yang melintas di jalan terpukau. Banyak yang mengira bahwa ini lukisan dari seniman internasional seperti lukisan-lukisan sebelumnya yang ada di Medan. Namun ternyata dibalik street art yang artistik ini lahir dari tangan seniman mural yang berasal dari kota Medan. Seperti yang dilansir tribunmedan.com(22/07/19), Genta Rekayasa (25) kreator mural asal Medan yang menyulap dua dinding rumah yang dulunya peninggalan kolonial belanda terlihat usang dan berdebu kini jadi bernilai artistik yang tinggi. Genta memanfaatkan konten mural buatannya sebagai otokritik terhadap dunia anak yang hilang dirampas modernisasi zaman.  Filosofi kreasi Genta, adalah melukiskan dunia anak di masa lalu yang penuh dengan kebahagiaan walau tanpa ditemani gadget. Genta menjelaskan bahwa mural hasil karyanya menarik karena dilukiskan juga foto orang hutan yang tampak bersahabat dengan manusia hingga foto mural sepeda motor Vespa.  Pada proses pembuatannya, genta dibantu oleh Medan Creative Project untuk mengurus izin menggunakan dinding rumah untuk lukisan muralnya. Sang kreator juga menyebutkan lukisan mural yang dikerjakan sejak bulan april ini sudah memasuki tahap akhir, ada beberapa finising yang masih perlu dilakukan. Dan lukisan ini nantinya akan di resmikan pada 3 Agustus 2019 mendatang. Meski belum sepenuhnya selesai, antusias masyarakat Medan sangat tinggi terhadap hasil lukisan mural ini, dilihat sudah banyak yang berfoto-foto ditempat ini. Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat juga ikut menjaga kawasan ini agar tetap dapat dinikmati oleh orang banyak.

Seperti yang dilansir tribunmedan.com(22/07/19), Genta Rekayasa (25) kreator mural asal Medan yang menyulap dua dinding rumah yang dulunya peninggalan kolonial belanda terlihat usang dan berdebu kini jadi bernilai artistik yang tinggi. Genta memanfaatkan konten mural buatannya sebagai otokritik terhadap dunia anak yang hilang dirampas modernisasi zaman.

Filosofi kreasi Genta, adalah melukiskan dunia anak di masa lalu yang penuh dengan kebahagiaan walau tanpa ditemani gadget. Genta menjelaskan bahwa mural hasil karyanya menarik karena dilukiskan juga foto orang hutan yang tampak bersahabat dengan manusia hingga foto mural sepeda motor Vespa.
 Street Art bertema Human Interest di daerah Kesawan Pajak Ikan Lama Medan  Muculnya lukisan mural di kawasan Pasar Ikan Lama kelurahan kesawan, atau dekat Stasiun Kereta Api Kota Medan beberapa hari belakangan ini menyita perhatian masyarakat medan, khususnya pengendara yang melewati jalan ini. Tak heran jika sebagian pengendara yang sedang melintas, tiba-tiba berhenti untuk sekedar foto dan mengambil gambar di lokasi ini. Warna cat yang sangat kontras, lukisan yang sangat menarik mampu membuat masyarakat yang melintas di jalan terpukau. Banyak yang mengira bahwa ini lukisan dari seniman internasional seperti lukisan-lukisan sebelumnya yang ada di Medan. Namun ternyata dibalik street art yang artistik ini lahir dari tangan seniman mural yang berasal dari kota Medan. Seperti yang dilansir tribunmedan.com(22/07/19), Genta Rekayasa (25) kreator mural asal Medan yang menyulap dua dinding rumah yang dulunya peninggalan kolonial belanda terlihat usang dan berdebu kini jadi bernilai artistik yang tinggi. Genta memanfaatkan konten mural buatannya sebagai otokritik terhadap dunia anak yang hilang dirampas modernisasi zaman.  Filosofi kreasi Genta, adalah melukiskan dunia anak di masa lalu yang penuh dengan kebahagiaan walau tanpa ditemani gadget. Genta menjelaskan bahwa mural hasil karyanya menarik karena dilukiskan juga foto orang hutan yang tampak bersahabat dengan manusia hingga foto mural sepeda motor Vespa.  Pada proses pembuatannya, genta dibantu oleh Medan Creative Project untuk mengurus izin menggunakan dinding rumah untuk lukisan muralnya. Sang kreator juga menyebutkan lukisan mural yang dikerjakan sejak bulan april ini sudah memasuki tahap akhir, ada beberapa finising yang masih perlu dilakukan. Dan lukisan ini nantinya akan di resmikan pada 3 Agustus 2019 mendatang. Meski belum sepenuhnya selesai, antusias masyarakat Medan sangat tinggi terhadap hasil lukisan mural ini, dilihat sudah banyak yang berfoto-foto ditempat ini. Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat juga ikut menjaga kawasan ini agar tetap dapat dinikmati oleh orang banyak.
Medan Creative Project
Pada proses pembuatannya, genta dibantu oleh Medan Creative Project untuk mengurus izin menggunakan dinding rumah untuk lukisan muralnya. Sang kreator juga menyebutkan lukisan mural yang dikerjakan sejak bulan april ini sudah memasuki tahap akhir, ada beberapa finising yang masih perlu dilakukan. Dan lukisan ini nantinya akan di resmikan pada 3 Agustus 2019 mendatang. Meski belum sepenuhnya selesai, antusias masyarakat Medan sangat tinggi terhadap hasil lukisan mural ini, dilihat sudah banyak yang berfoto-foto ditempat ini. Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat juga ikut menjaga kawasan ini agar tetap dapat dinikmati oleh orang banyak.
 Street Art bertema Human Interest di daerah Kesawan Pajak Ikan Lama Medan  Muculnya lukisan mural di kawasan Pasar Ikan Lama kelurahan kesawan, atau dekat Stasiun Kereta Api Kota Medan beberapa hari belakangan ini menyita perhatian masyarakat medan, khususnya pengendara yang melewati jalan ini. Tak heran jika sebagian pengendara yang sedang melintas, tiba-tiba berhenti untuk sekedar foto dan mengambil gambar di lokasi ini. Warna cat yang sangat kontras, lukisan yang sangat menarik mampu membuat masyarakat yang melintas di jalan terpukau. Banyak yang mengira bahwa ini lukisan dari seniman internasional seperti lukisan-lukisan sebelumnya yang ada di Medan. Namun ternyata dibalik street art yang artistik ini lahir dari tangan seniman mural yang berasal dari kota Medan. Seperti yang dilansir tribunmedan.com(22/07/19), Genta Rekayasa (25) kreator mural asal Medan yang menyulap dua dinding rumah yang dulunya peninggalan kolonial belanda terlihat usang dan berdebu kini jadi bernilai artistik yang tinggi. Genta memanfaatkan konten mural buatannya sebagai otokritik terhadap dunia anak yang hilang dirampas modernisasi zaman.  Filosofi kreasi Genta, adalah melukiskan dunia anak di masa lalu yang penuh dengan kebahagiaan walau tanpa ditemani gadget. Genta menjelaskan bahwa mural hasil karyanya menarik karena dilukiskan juga foto orang hutan yang tampak bersahabat dengan manusia hingga foto mural sepeda motor Vespa.  Pada proses pembuatannya, genta dibantu oleh Medan Creative Project untuk mengurus izin menggunakan dinding rumah untuk lukisan muralnya. Sang kreator juga menyebutkan lukisan mural yang dikerjakan sejak bulan april ini sudah memasuki tahap akhir, ada beberapa finising yang masih perlu dilakukan. Dan lukisan ini nantinya akan di resmikan pada 3 Agustus 2019 mendatang. Meski belum sepenuhnya selesai, antusias masyarakat Medan sangat tinggi terhadap hasil lukisan mural ini, dilihat sudah banyak yang berfoto-foto ditempat ini. Untuk selanjutnya diharapkan masyarakat juga ikut menjaga kawasan ini agar tetap dapat dinikmati oleh orang banyak.



Comments