 |
Masjid Azizi peninggalan kesultanan Langkat-kenichapedia.blogspot.com |
Selain Masjid Al-Mashun dan Masjid Raya
Al-Osmani yang ada di Medan, Langkat juga punya Masjid bersejarah dan memiliki
arsitektur yang mirip dengan Masjid tersebut yakni Masjid Azizi. Terletak di
Jalan Lintas Sumatra yang menghubungkan Medan dengan Aceh lebih tepatnya berada
di Jl. Masjid No.1, Pekan Tanjung Pura Kabupaten Langkat.
Masjid Azizi berdiri di atas tanah
seluas 18.000 meter persegi ini dibangun atas saran dari Syekh Abdul Wahab
Babussalam pada masa pemerintahan Sultan Musa al- Muazzamsyah. Mulai dibangun
pada tahun 1899M atau setidaknya sejak 149 tahun sejak Langkat resmi berdiri
sebagai kesultanan, namun Sultan Musa wafat sebelum pembangunan masjid selesai
dibangun. Kemudian Pembangunan diteruskan oleh sang putra yakni Sultan Abdul
Aziz Djalil Rachmatsyah (1897-1927) yang merupakan Sultan Langkat ke-7. Maka
tak heran jika nama Masjid ini diambil dari nama sang Sultan pada waktu itu
yaitu Sultan Abdul Aziz.
Masjid ini dirancang oleh arsitek
berkebangsaan Jerman, kemudian para pekerjanya banyak dari etnis Tionghoa dan
masyarakat Langkat sendiri. Untuk bahan bangunannya sendiri didatangkan
langsung dari Penang Malaysia dan Singapura menggunakan kapal ke Tanjung Pura.
Pada masa itu juga sungai Batang serangan masih berfungsi baik dengan
kapal-kapal dengan tonase 600 ton dapat melayarinya.
Saat itu Masjid Azizi diresmikan sendiri
Oleh Sultan Abdul Aziz Djalil Rahcmatsyah
bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Dan sekaligus
peringatan perubahan kerajaan menjadi kesultanan Langkat pada 12 Rabiul Awal
1320 Hijriah ( 13 Juni 1902 M). Pembangunan Masjid ini juga ditaksir
menghabiskan dana sekitar 200,000 Ringgit Malaysia.
Disekitar Masjid Juga terdapat Taman
Makam Pahlawan Langkat yakni Tengku Amir Hamzah, dan terdapat makam-makan
keluarga peninggalan sultan langkat yang berada tepat di samping kanan masjid. Dan disisi samping kanan masjid
terdapat Balai Pustaka Tengku Amir Hamzah.
Hingga kini Masjid ini masih aktif
digunakan dalam peribadatan, banyak dijumpai mahasiswa kampus STAI-JM yang
shalat disini ketika waktu zuhur dan ashar, begitupun para warga sekitar.
Masjid ini juga rutin mengadakan pengajian setiap bulannya, dan akan sangat
ramai ketika peringatan-peringatan keagamaan Islam seperti Isra’ Mi’raj, Maulid
Nabi, Idul Adha dan malam takbiran Idul Fitri.
Comments
Post a Comment